Institut Sains dan Keamanan Internasional
Amerika kembali menebarkan propaganda anti-program damai nuklir Iran
dengan mengklaim bahwa Tehran dalam jangka waktu 8-10 bulan lagi m
ampu membuat bom atom.
Lembaga tersebut mengklaim bahwa Iran dalam waktu dua atau empat bulan akan memperkaya uranium untuk membuat bom nuklir dan Tehran memerlukan waktu delapan hingga 10 bulan untuk membuat bom itu. Demikian televisi al-Alam melaporkan, Selasa (9/10).
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta mengatakan bahwa jika Iran memutuskan untuk memproduksi bom atom maka negara ini memerlukan waktu satu tahun untuk membuatnya.
Skenario klaim-klaim AS tentang program damai nuklir Iran terus berlanjut ketika para pejabat Gedung Putih tidak pernah menyinggung gudang senjata nuklir rezim Zionis Israel dan agenda nuklir rahasia rezim ini yang mengancam keamanan regional dan internasional, bahkan Washington tanpa memperhatikan kejahatan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina justru menilai persenjataan nuklir Israel adalah hak Tel Aviv.
Meski Iran adalah penanda tangan Traktat Non-Priliferasi Nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), bahkan berbagai laporan para inspektur IAEA menegaskan program damai nuklir negara ini, namun Amerika terus berupaya mencegah hak-hak Tehran sebagai anggota NPT dengan mengumbar klaim-klaim tak berdasar dan tanpa bukti. (IRIB Indonesia/RA)
Lembaga tersebut mengklaim bahwa Iran dalam waktu dua atau empat bulan akan memperkaya uranium untuk membuat bom nuklir dan Tehran memerlukan waktu delapan hingga 10 bulan untuk membuat bom itu. Demikian televisi al-Alam melaporkan, Selasa (9/10).
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta mengatakan bahwa jika Iran memutuskan untuk memproduksi bom atom maka negara ini memerlukan waktu satu tahun untuk membuatnya.
Skenario klaim-klaim AS tentang program damai nuklir Iran terus berlanjut ketika para pejabat Gedung Putih tidak pernah menyinggung gudang senjata nuklir rezim Zionis Israel dan agenda nuklir rahasia rezim ini yang mengancam keamanan regional dan internasional, bahkan Washington tanpa memperhatikan kejahatan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina justru menilai persenjataan nuklir Israel adalah hak Tel Aviv.
Meski Iran adalah penanda tangan Traktat Non-Priliferasi Nuklir (NPT) dan anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), bahkan berbagai laporan para inspektur IAEA menegaskan program damai nuklir negara ini, namun Amerika terus berupaya mencegah hak-hak Tehran sebagai anggota NPT dengan mengumbar klaim-klaim tak berdasar dan tanpa bukti. (IRIB Indonesia/RA)
0 komentar:
Silahkan tinggalkan komentar sobat dan dapatkan backlink satu arah langsung ke blog sobat dengan widget top komentator yang saya pasang di sidebar blog ini. Caranya dengan menjadi pemberi komentar terbanyak di blog ini, tapi mohon jangan Nyepam ya..! Komentar dengan menyertakan LINK / ANCHOR TEXT atau promosi produk tertentu akan saya hapus karena blog ini bukan tempat untuk mempromosikan produk yang dijual di blog anda.